Mungkin memang hanya malam yang bisa menjawab
Juga bantal dingin yang bisa menampung air mata
Bagaimana dengan Tuhan?
Rasanya fana, tapi akankah ada?
Batin bergejolak saat hati pun tak menyahut sibak
Siksa dalam diri dengan doktrin iblis yang tiada henti bermuara
Tutup mata, hati, telinga, belum juga tiada
Kepala sudah tak sanggup lagi menahan
Dada sudah terlalu sesak memendam
Bak kata tak berwujud dunia
Doa hanya tinggal doa
Menengadah tangan, rasa sangat berdosa
Baru sebentar
Sudah menyerah
Hanya sedetik masa
Sudah ambruk yakin jiwa
Mungkin iya, mungkin tidak
Yang pasti hanya tiada
Sudah, air mata sudah bebas
Masih lagi saja datang
Jika dunia pun tak menjabat
Tengadah tangan kan kosong sia-sia
Tiada isi
Tak berarti
Sakit
Luka tanpa fisik
Amarah, sekepal tak berbagi
Jantung bagai berlari
Mencari kebenaran sejati
Dunia ini memuakkan
Tiada bisa dibanggakan
Mimpi hilang tanpa angan
Sabar, sampai kapan?
Baru sebentar, yakin jiwa tak berdaya
Baru sekali, tak mau lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar