Tampilkan postingan dengan label BestMinded. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BestMinded. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Februari 2016

Awam

Bak de javu, saya tiba-tiba diminta Ayah menanggapi artikel hebat terbitan Kompas dari tuangan Prof. Rhenald, Guru Besar Ilmu Manajemen FE UI, berikut.

Saya, sebagai seorang awam yang hanya memerhatikan berita di berbagai media cetak dan elektronik, dapat merasakan betapa dahsyatnya gejala "Sudden Shift" tersebut.

Mari kita luangkan waktu sejenak ke masa lampau. Kursi RI 1 masih diperebutkan dan menjadi persaingan terpanas sepanjang sejarah demokrasi Indonesia. Keduanya sama-sama memiliki potensi yang kuat untuk memimpin Indonesia. Namun, saya lebih tertarik membahas "Sang Pemenang". 

Tentu seluruh masyarakat Indonesia tidak asing dengan slogannya, Revolusi Mental. Hal ini yang selalu membuat saya penasaran. Apa sebenarnya maksud "Sang Pemenang" memilih slogan ini dibanding slogan lain yang lebih spesifik dan efektif? Setelah ditelaah, sebenarnya slogan Revolusi Mental tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak hal yang "diserempet". Dulu, sebagai siswi SMA yang masih lugu, saya menganggap slogan ini hanya membahas mengenai pendidikan dan sedikit politik serta ekonomi. Pendidikan. Mencetak generasi muda yang jujur dengan kemampuan baik serta akhlak mulia dengan harapan Indonesia mampu memenangi perang terhadap KKN. Politik dan ekonomi juga tidak lagi jauh dengan isu ekonomi. Ternyata, pandangan itu masih terlalu sempit dan pendek.

Setelah beliau menang, saya makin bisa merasakan apa itu revolusi. Bukan revolusi berbentuk fisik dengan berbagai aksi anarkisme dan lain sebagainya, tetapi bentuk revolusi yang cerdas, revolusi sudut pandang, memengaruhi siapa saja dengan hati nurani yang masih tersisa. 

Awalnya, saya sempat kesal dengan kenyataan Rupiah melemah. Tapi, saya belum cukup apatis hanya dengan kenaikan sekian. Tetapi, justru makin lemah, setiap pagi Rupiah semakin lemah hingga titik terlemahnya. Hampir semua media cetak memuat headline dengan isu yang sama. Sempat penyesalan terbersit, alasan apa yang pantas untuk menjelaskan fenomena ini? Tak hanya itu, sebelumnya subsidi BBM dipangkas. Para kaum menengah kebawah semakin terhimpit dan pekik protes tidak puas. Belum lagi isu kereta penuh pro kontra. 

Si "Revolusi Mental" semakin tidak terasa saat mulai gemparnya pelemahan fungsi KPK, ketegangan internal DPR, dan banyak hal lain yang datang bertubi-tubi dan tanpa henti. Kriminalitas tinggi disusul dengan semakin apatisnya masyarakat terhadap pemerintah.

Tapi kemudian, seperti kata pepatah klasik, every cloud has a silver lining, yap. Rupiah sedikit demi sedikit mulai menguat, IHSG yang memperlihatkan pemandangan hijau dengan panah keatas yang begitu indah, disusul dengan turunnya harga minyak dunia yang lambat namun pasti juga terus menurun membuat pemangkasan subsidi BBM semakin tidak terasa. Masyarakat juga sedikit demi sedikit mulai "percaya" dengan pemerintah. 

Mari kita lompat dari topik sejenak. 

"Revolusi Mental" mendadak mulai jelas tercium. Terlepas dari komplikasi masalah diatas, kita mulai dari aparat penegak hukum. Image Polisi dimata masyarakat sudah mulai berubah. Seakan sosok Polisi, sarapan, makan siang dari jalanan, atau penuhnya saku-saku di pakaian seragam mereka dengan uang mulia, sudah lenyap, sirna seketika, hanya tersisa Polisi humanis, peduli, cepat, dan hati-hati. Prestasi ini juga tidak terlepas dari peran pers sebagai "pencuci otak" atau semacam "pengaruh terbesar" logika masyarakat. 

Semakin bebas pers memberikan informasi, akan juga semakin cerdas masyarakatnya.

Mari kita bahas kekacauan sebelumnya. 

BBM dipangkas subsidinya. Ini masih bisa masuk dinalar. Kalau pemerintah harus terus menerus membayar biaya subsidi yang sejak awal tidak tepat sasaran ini, kapan kita bisa menabung untuk pembangunan jangka panjang lainnya? Belum lagi sebenarnya BBM yang disubsidi tidak lebih dari sampah karena pada akhirnya merusak polusi dan menurunkan purna jual kendaraan bermotor yang menggunakan. Isu ini memang isu kuno, tapi sebentar lagi akan terasa seperti isu kemarin sore. 

Kemudian masalah internal DPR. Kedua kubu sudah mulai melebur. Sifat adhesi keduanya dulu sangat tinggi, sedangkan saat ini sudah mulai bermunculan sikap jumawa dan saling gotong royong karena sepertinya mulai lelah terus menerus dalam situasi tegang sementara negara dalam keadaan terhimpit. Entah negara yang terhimpit, atau rumah sendiri. dunno

Kenapa Rupiah bisa melemah? Karena saya memang benar-benar awam tentang ekonomi, saya tidak akan banyak komentar. Tetapi, sejak awal Rupiah melemah, saya berpendapat ini terlihat seperti imbas dari kekuasaan kemarin. Saya yakin sejak awal, situasi seperti ini hanya akan terjadi sementara. Kenapa Rupiah melemah, tetapi muncul juga wajah lain Indonesia yang lantang menyatakan "Indonesia menghadapi MEA 2015"? Banyak perusahaan asing besar yang hengkang dan banyak perusahaan minyak dan batubara di luaran sana memilih untuk melakukan PHK demi meng-handle kerugian akibat minyak turun, imbas dari tereksplornya sumber gas yang lebih murah. Apa sebenarnya maksud dari kedua keadaan yang sangat kontras ini? Dari sini, saya yakin sebenarnya Indonesia baik-baik saja. 

Singkat kata. Revolusi Mental sebenarnya bersifat menyeluruh, tetapi lebih menjurus ke generasi muda. 

Jika sebuah negara berkembang akan "naik kelas", salah satu aturan main yang harus terpenuhi adalah presentase enterpreneur di negara tersebut dengan angka minimal 2%. Bahasan angka minimal itu ada disini! Pertanyaan yang sebenarnya sangat logic untuk generasi muda, apakah kalian siap menjadi seorang wirausaha? Siapkah menjadi seorang MEA? Pada akhirnya, menjadi karyawan akan terus dihantui dengan PHK, sekalipun dibawah naungan perusahaan sebesar Chevro*. Belum lagi lapangan kerja yang tidak menyerap banyak, ditambah kehidupanmu yang akan terus menerus diatur orang lain. Bukankah lebih menarik menjadi seorang wirausaha? Kalaupun dihantui dengan rasa takut gagal, hey, kalau orang lain saja sudah mencoba dan berhasil, kenapa kita harus berpikir "mungkin gagal"? Bagi saya, Revolusi Mental itu kini lebih mengena. "Sang Pemenang" rupanya sudah memiliki visi sejauh ini. Rasa penasaran saya sudah mulai terjawab tentang slogan unik ini. 

Bukan tentang bagaimana membuat suasana keruh ini harus kembali bening seperti semula, tetapi bagaimana suasana keruh menjadi warna baru dan tidak kalah menarik dibanding "bening seperti semula". 

Rabu, 03 Februari 2016

Hukum

" Hukum itu menarik, kan? Semua hal didalami. Berpikir logika, fakta, pendapat dan spekulasi. Kamu sih, gamau belajar hukum."

Hal paling menyakitkan yang mengalir dari mulut ayahku semalam. Hahaha ga semenyakitkan itu sih tapi cukup untuk bikin galau sedetik.

Hukum itu selalu menarik. Dunia tidak akan bisa bertahan tanpa hal ini. Ajaibnya, hukum ampuh membuat siapa saja yang akan membuat kekacauan berpikir keras berkali-kali untuk melakukan aksinya (bagi beberapa dengan hati nurani). 

Sejak kemajuan teknologi semakin menjadi, lingkup hukum menjadi semakin luas. Banyak kasus semakin sulit untuk diselesaikan. Semua menjadi serba rumit, padahal masalah yang sebenarnya sangat sederhana, terlalu sederhana, hingga kata orang bijak "Semut di ujung lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak" . 

Pembunuh aktivis HAM akhirnya bebas, beberapa aksi pelanggaran HAM lainnya yang ditutup tanpa titik terang maupun penyelesaian siapa yang sebenarnya bertanggung jawab, apa yang sedang dipikirkan hukum saat ini, tentu saja jika hukum adalah manusia? Mungkin hukum sedang menertawakan. Jika seekor tupai (pandai) menyimpan bangkai, pasti tercium juga (oleh sesuatu yang lebih pandai dari seekor tupai). Sekarang, apakah para tokoh penegak hukum lebih pintar dari tupai-tupai penyimpan bangkai itu?

Sebenernya aku nulis apa sih? Aku gapunya basic hukum, hanya kenal pidana dan perdata, KUHAP dan KUHP dari sampul buku di meja ruang tengah milik ayah dan beberapa headline TV akhir-akhir ini yang membahas pembunuhan melalui racun sianida, hingga aksi kekerasan oleh anggota legislatif. Tapi, entah mengapa, sebagai orang awam, aku sangat tertarik untuk menyaksikan berbagai cerita thriller ala film series western.

Hukum, hukum, hukum. Seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang hukum? Bahkan, satu kesempatan aku menyaksikan salah satu presenter berita acara talkshow pagi dengan berbagai pakar di pelataran gedung studio salah satu televisi ternama di Indonesia salah menyebutkan salah satu ilmu dasar hukum hingga si pakar harus mengoreksi "Pengakuan itu hanya ada dalam hukum perdata, hukum pidana tidak menjadikan pengakuan sebagai barang bukti"  kalau tidak salah demikian ralat si pakar. Belum lagi banyaknya komentator di kolom komen media sosial yang deras membahas berbagai isu-isu terkini dengan ke "sok tahu" an mereka. 

Hey, tiba-tiba terlintas untuk membuat sinetron thriller menyubtitusi acara TV swasta yang tidak ada gunanya itu. Muak rasanya, thriller justru lebih menarik dan mencerdaskan dibanding kisah percintaan dengan keluarga yang sama sekali tidak mendidik. Ada sih, sedikit muatan pendidikan hukum, tapi justru malah keliru. Mungkin sudah saatnya sinetron atau drama series berbau thriller dengan ilmu hukum untuk masyarakat agar memperoleh pendidikan hukum yang sebenarnya. Membuat tidak lagi sulit para penyidik dan polisi menjelaskan berbagai biduk permasalahan kriminal di negara ini, kan? Tidak juga membuat lembaga sensor, MUI, dan berbagai lembaga maupun badan lain ribut mengeluarkan statement melarang ataupun mencekal, bukan?

Jumat, 29 Agustus 2014

Man Saara Ala Darbi Washala (Rantau 1 Muara A.Fuadi)

Sejak detik aku melanjutkan membaca Rantau 1 Muara ciptaan seorang darah Minang yang luar biasa bernama Ahmad Fuadi yang merupakan lulusan Gontor, S1 UNPAD HI dan S2 Beasiswa Fulbright di George Washington University di Amerika. Ceritanya begitu menggebu, membuat aku ikut terbakar dalam semangat perjuangannya meraih cita-cita.

Mulai sejak Juli kemarin, semua ilmu yang ada di otakku akan aku gunakan untuk meraih satu cita-cita yang menjadi pilihan kepala-kepala pandai seluruh dunia. Kursi Perguruan Tinggi. Rasanya 8 bulan adalah waktu yang terlalu singkat. Jikalau aku bertemu jin teko Alladin, aku hanya akan meminta 1 permintaan, membuat 8 bulan terasa sangat lama bagiku.

Permintaan itu tidaklah mungkin. Allah rupanya lebih mendengarkanku dibandingkan jin teko Alladin. 8 bulan ini akan terasa sangat lama. Ini baru 3 minggu, dan rasanya sudah ingin menyerah saja.

Menyerah adalah extra option bagiku. Jika memang tidak bisa dipertahankan, menyiksa diri, untuk apalah. Tapi semua yang aku terapkan dalam hidup rupanya salah besar.

Jika pernah mendengar trilogi "Negeri 5 Menara', "Ranah 3 Warna, dan "Rantau 1 Muara", ini adalah bacaan favoritku. Belum ada buku lain yang membuat aku begitu mencintai dan mensyukuri semua nikmat Allah. Dalam Q.S Ar-Rahman sendiri jelas-jelas tertulis "Fa bi ayyi aa laa irabbikumaa tukadz dzibaan" diulang 31 kali dengan arti "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?" . Untuk apa lagi aku mengeluh atas hal yang sebenarnya sudah sangat cukup untukku? Untuk apa lagi aku mencari hal yang sebenarnya sudah aku miliki? Kenapa harus aku keluhkan segala nikmat terselubung ini?

Awalnya, aku merasa bahwa sekolah sangat menyiksa. Rasanya di luar negeri tidak ada yang belajar se-ekstrim di Indonesia. Anak seumuran kami, 15-17 tahun sudah dituntut untuk mempelajari berbagai pelajaran eksak yang terlalu rinci. Untuk apa sekolah menghabiskan waktu hingga 8 jam, hingga tugas yang bahkan terasa mencekik. Banyaknya materi pembelajaran bahkan pelajaran itu sendiri mencapai angka 16 pelajaran dan tidak menutup kemungkinan untuk menjadi bertambah banyak.

Semua aku keluhkan. Tapi Dia, menertawakanku..

Hingga Allah memberikan aku jawabannya, lewat sebuah kupon Gramedia sebesar 25.000 yang berakhir masa berlakunya pada tanggal 31 Juli kemarin. Aku mengajak kakakku yang paling tampan itu ke Gramedia yang kemudian menraktirku hari itu. Dia membelikan aku novel yang sudah aku tunggu, lebih tepatnya menunggu kesanggupan rezekiku untuk membelinya. Setiap menyentuh bahkan melihat covernya saja, rasanya semua bulu di tubuh ini berdiri. Sebegitu dahsyatnya buku ini, begitu kokoh dan mendalam, berisi kejujuran yang selama ini aku hauskan. 

Beberapa kalimat menjadi penyemangat hidupku yang baru. Entah mengapa, hanya dalam 5 hari aku tamatkan novel itu, hidupku serasa menjadi selangkah lebih maju. Aku mulai merasa lebih dewasa secara batiniah. Semua yang menjadi pertanyaanku selama ini terjawab sudah. Di dalam buku itu, halaman 159, terkandung jawaban yang bahkan membacanya saja membuat aku menangis. Ini kutipannya : 

' "Ini adalah esensi dari filosofi Minang, bahwa alam terkembang adalah guru. Ini juga esensi dari syair tentang perantau dari Imam Syafii." Aku kemudian membacakan ke Dinara potongan syair yang menggetarkan itu, "... Merantaulah, kau akan mendapat pengganti kerabat dan teman... Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang..." '

Aku membaca kutipan di atas tepat saat jam menjelang istirahat sekolah, mataku berkaca-kaca sebelum aku dipanggil seorang temanku yang menanyakan apa yang sedang aku baca. 

Setelah aku membaca goresan tinta paling indah yang pernah aku lihat itu, hidupku berubah 180 derajat. Aku menjadi begitu rela berlelah-lelah menjalani rutinitasku. Tugaskah, belajarkah, tambahankah, bahkan ekstra waktu untuk solat pun menjadi aku lakukan dengan begitu ikhlasnya. Betapa kuatnya kutipan syair Imam Syafii itu untukku. Bahkan sekarang, aku mencari kesibukan sendiri, yang inti purpose nya adalah supaya aku lelah. Hanya itu tujuanku.

Aku ingat, malam itu aku baru saja pulang dari Inten. Semenjak kelas 12, kewajibanku bertambah, sekolah dari jam 6.30 - 14.45, dilanjutkan INTEN 15.30 - 18.35 dan aku melakukan itu tanpa diselingi pulang ke rumah. Barulah aku melepas rindu dengan kamarku jam 19.30 karena perjalanan berjuang bersama banyaknya orang kantoran yang baru pulang. Aku kehujanan. Di perempatan lampu merah SAMSAT dan Carefour, aku berhenti. Aku melihat motorku sendiri, aku melihat jam tanganku, aku melihat baju seragamku, aku melihat kaus kakiku yang sudah kotor kuyup karena air yang terciprat dari aspal Jalan Soekarno-Hatta, lalu aku tersenyum sampai gigiku dapat merasakan dinginnya Bandung. Inikah perjuangan orang sukses itu?

Aku memakai baju seragam itu selama 13 jam. Aku memaknainya "Ini adalah kali terakhir kamu menikmati putih abumu". Setiap harinya aku mengerjakan soal demi soal yang sulit dengan sabar seraya berkata "Ini tantangan terakhirmu di bangku kursi coklat kayu ini". Setiap saat aku memikirkan tentang gadget apa yang bisa menggantikan BB ku yang sebenarnya masih indah berumur 1,5 tahun ini. tapi hati selalu menyanggah "iPhone, lenovo, samsung, semua tinggal pilih. Saat kamu sudah duduk di kursi PTN yang menjadi pilihan penentu masa depanmu itu". Sedikit berlebihan tapi ini mampu membuatku tidak terbawa arus permainan "Let's Get Rich" yang kemudian aku beri nama "Let's Get Poisoned". Ini juga mampu membuat aku bertahan menghadapi soal Fisika, Kimia dan Matematika yang selalu aku panggil "Si Laknat" ini. Aku baru ingat, yang bisa melaknat ilmu ini adalah penemunya, bahkan dia pun belum tentu bisa melaknat karena yang sering melaknat dan selalu pamungkas hanyalah Allah.

Pada akhirnya aku sadar..

Semua yang aku lakukan, menjadi rutinitasku, adalah pilihanku sendiri. Mulai dari sekolah, kegiatan luar sekolah, bahkan sampai nonton film marathon pun itu adalah pilihanku. Bukankah tugasku disini hanya sebagai khalifah, menjadi hamba Allah dan belajar menuntut ilmu demi kenaikan derajatku?

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Tadi aku baru saja membuka pintu pagar dan garasi, Ibuku baru saja pulang membawa makanan-makanan kesukaanku: siomay, tumis daun pepaya dan jengkol. Saat aku tengah mengaduk jengkol yang sedang aku panaskan karena takut basi untuk esok hari, Ayahku melihat ekor tikus di rak penyimpanan Tuppe*ware. Ini jagonya Ayah, gebukkin tikus sampai mampus. SUKSES! Setelah aku membantu memberikan space untuk Ayahku memukuli mangsanya alias kabur, aku melihat tikus itu jumpalitan dipukuli Ayah dengan sapu ijuk dan akhirnya, mati. Aku tertawa-tawa melihat Ayahku seperti baru saja kedatangan perampok yang kemudian berhasil ia habisi. Ia memukulinya dengan segenap jiwa raga, sampai aku bisa mendengar gemertuk gigi Ayah karena begitu "gemas"nya dengan tikus yang tidak terlalu besar itu.

Lalu, aku lanjutkan mengaduk. Tapi aku tiba-tiba berpikiran tentang tikus tadi. Jika aku berada di tempat yang tidak tepat dan melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan, aku layaknya tikus tadi. Dianggap perampok dan dihabisi oleh pemilik tempatnya. Kalaulah aku masuk ke sebuah PTN favorit dengan minat tertinggi dan masa depan sangat jelas, tapi tidaklah sesuai dengan kondisi "siapa aku" alias tidak cocok dengan kepribadian dan kemampuanku, kemudian aku tidak bisa bertahan disana, rasanya bukanlah cita-cita semua orang. Beginilah cara Allah memberikan petunjuknya. Manusia yang perlu berlatih peka terhadap tanda-tandaNya yang begitu jelas.

Siapa yang berjalan di jalannya, akan sampai di tujuan.. Man Saara Ala Darbi Washala..

Rupanya, novel Rantau 1 Muara karya Bang Fuadi ini mampu membuatku lebih peka dan pandai menganalogikan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarku. Tak hanya itu, novel ini berkisah tentang bertemunya Bang Fuadi yang ditokohkan sebagai Alif, bertemu dengan belahan jiwanya. Itu yang membuatku merasa geli dan gemas setiap membacanya. Membuatku penasaran apakah calon mertuanya itu akan menyetujui pinangannya itu? Sayangnya ini lanjutan yang terakhir. Sebenarnya aku menanti buku lanjutannya, tapi yasudahlah, itu fungsinya syair Imam Syafii : "Merantaulah, kau akan mendapat pengganti kerabat dan kawan"

Negeri 5 Menara : Man Jadda Wajada... Siapa bersungguh-sungguh akan berhasil..
Ranah 3 Warna : Man Shabara Zhafira... Siapa yang bersabar akan beruntung..
Rantau 1 Muara : Man Saara Ala Darbi Washala... Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan

Jumat, 25 Oktober 2013

Katanya, Nyatanya

Menurut Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945, Indonesia adalah Negara Hukum
Menurut Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945, Indonesia adalah Negara Demokrasi
Katanya..

Indonesia itu, satu nusa satu bangsa
Dari Sabang sampai Merauke
Indonesia itu, satu bahasa
Indonesia itu, satu tanah air
Tanah tumpah darah
Katanya..

Lembaga negara yang dilimpahkan kekuasaan tertinggi adalah Mahkamah Konstitusi
Yang merupakan bagian dari Lembaga Yudikatif negara
Pengawasnya adalah Komisi Yudisial
Tapi, Komisi Yudisial dibubarin
Terus, hakimnya gaada yang meriksa
Katanya..?

Dewan Perwakilan Rakyat, adalah lembaga negara yang mewakili rakyat
Dari bawah sampai atas
Memenuhi kepentingan rakyat daerah maupun non-daerah
Katanya..

Polisi, adalah salah satu bentuk pertahanan negara secara internal
Yang melindungi, mengayomi, melayani masyarakat
Katanya..

TNI, adalah salah satu bentuk pertahanan negara secara eksternal
Yang melindungi segalaa benturan di luar kekuasaan NKRI
MERDEKA harga MATI
Katanya..

Ohiya, setiap warga negara yang baik
Yang sudah berpenghasilan
Berkewajiban membayar pajak
Dengan presentase yang terhitung dari penghasilan
Untuk.. Pembangunan negara
Haha, katanya..

Kalo kata Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, APA KATA DUNIA?

Katanya... NYATANYA?

Indonesia negara hukum, lah kok hukumnya bisa dibeli meskipun hanya dengan TAHTA dan KERTAS MULIA DUA KOPER?

Indonesia adalah negara demokrasi, lah rakyat kecil suaranya kok makin kecil, YANG BESAR makin PEKIK?

Indonesia itu satu nusa satu bangsa, perang suku masih ada tuh, didamaikan gamau, MAUNYA APA?

Dari Sabang sampai Merauke, lah kok pulau-pulaunya ilang? Dimakan paus? Bagaimana dengan sumber daya alamnya, tidak bisa disebut PUNYA INDONESIA?

Satu Bahasa, an*ing, g*bl*k, b*ngs*t, termasuk Bahasa Indonesia? Yang suka ngomong begini PEJABAT pula~

Satu tanah air, tumpah darah. Bukan untuk TUMPAH DARAH TAWURAN ADIK ADIK!

MK menjadi tahta tertinggi, tapi kok KOTOR?

Pengawasnya ilang, KOK PENGECUT SEKALI?

DPR, anggotanya banyak banget, makmur, saking tingginya status mereka, sampai-sampai mereka JIJIK untuk menyentuh kaum bawah, tuli, buta, atau cuma numpang absen terus belanja ke mall? WAKIL RAKYAT SEHARUSNYA MERAKYAT, bullsht semuanya~

Polisi, ahaha, cuma dengan kertas mulia warna biru beberapa lembar, bebas urusannya. PERTAHANAN NEGARA KITA SEPERTI INI? Dalemnya aja gini, luarnya?

TNI pertahanan  negara secara eksternal, tapi mereka merasa bukan sebagai pertahanan negara internal, mereka bisa melakukan apa saja, termasuk membunuh anggota sipil. ITU PENJAGA GARIS EPIK INDONESIA?

Pajak, cuma dimakanin sama yang ngurus, bagaimana dengan terlantarnya sarana dan prasarana negara? PENDIDIKAN RENDAH? Haduh, muka Gayus lagi muter-muter nih di kepala..

Siapapun yang baca ini, ngerti kan maksudnya?

Sekarang sudah tau apa maksudnya negara gagal?

Ketawanya jangan keras-keras

Yang keras itu, mikirnya

Gimana, KITA, generasi muda, bisa memperbaiki kegagalan generasi sebelum kita

Bebannya? Bukan dipundak mereka, tapi di kepala kita

Gaada gunanya kita terus menertawakan kebodohan para pengurus negara

bersikap masa bodoh!

Ini saatnya kita bersuara, mumpung suara KITA sedang didengar

Baru didengar

Setelah generasi tua menyadari kebodohan mereka

Buka hati kalian, pikirkan baik-baik

Mereka punya mata, tapi tidak digunakan untuk meliihat
Mereka punya telinga, tapi tidak digunakan untuk mendengar

Jangan sampai kita punya mulut, tapi tidak digunakan untuk berbicara

28 Oktober 1928. Kita harus ulang atmosfir hari itu..

Senin, 02 September 2013

Dis-Interaction

Assalamualaikum, rupanya..

Sebenernya penulis kita ini sedang sibuk merencanakan masa depan #ceila kan pengen masuk PTN yang diharapkan dan sesuai EKSPEKTASI yaa, jadi belajarnya juga harus melampaui EKSPEKTASI juga..

Kalo kalian masih kepo juga anak ini anak siapa dan anak mana.. 
Kalo kalian penasaran sama suara orang yang suka berkoar koar di blog ini, cek gais www.soundcloud.com/hayulesya 
mayan bisa buat ngusir tikus sama kecoa dirumah..

Wassalamualaikum :)

Lupa Bersyukur

Assalamu'alaikum :)

September niih ciyeeeeee.......................................

KODE sebenernyaa KODE =))

Oh iya, baru aja tadi siang di angkot kepanasan dan lemas pasca lari 800 meter dan mendapatkan 4"38', suatu prestasi yang cukup precious buat saya =))

Sip, lupa bersyukur

Sebenernya karena aku merindukan masa lalu, jadinyaa, aku inget..

Dulu ternyata aku ngelunjak banget sama takdir

Aku tau aku bisa dapetin semua yang aku mau, tapi tetep aja, ada perintilan yang aku rasa aku harus punya itu, dan pada akhirnya perintilan itu gaada gunanya.

Sedangkan hal besar yang aku dapatkan? Malah aku gunaka secara sia-sia

Merasa dulu aku gabisa sehebat mereka mereka

Aku udah lupa ngeliat kebawah

Ngeliat orang yang udah biasa sehari makan sehari ga makan

Ngeliat orang yang makan cuma pake garem sama nasi aking

Ngeliat orang yang dikasih 10ribu aja sampe nangis

Aku lupa sama semua itu

Sampe akhirnya aku inget, sekarang udah gede, bukan waktunya untuk minta-minta terus

Dan saat itulah mata udah berkaca-kaca

Rasanya pengen narik stick wipper tau ngga sih *ngomong apa sih*

Aku lupa, dulu aku punya segalanya

Bahagia, ketawa bareng

Sekarang? Rasanya senyum aja udah kepaksa

Otot lurik wajah udah terlatih untuk "berpura-pura" senyum

Sekedar menghibur diri sendiri, tapi mau sampe kapan sembunyi terus, fik?

Munafik

Ketawa dengan ikhlas aja udah batas kebahagiaan untuk aku saat ini

Dulu? Banyak banget tuntutannya.

Mungkin ini maksud Allah, ngajarin aku untuk dewasa

Untuk akhirnya mengerti kenapa kita harus selalu ngeliat kebawah, dan jangan pernah ngeliat ke atas

Dalam hal ini..

Dan jangan pernah meninggikan ekspektasi untuk bahagia

Karena bahagia itu mudah

Mungkin karena Allah ngasihnya gratisan, makanya kita ngga bisa menghargai sepercik kebahagiaan yang Allah ciptakan untuk kita

Sekedar menghibur, sekedar membuat kita nyaman tinggal di dunia, untuk sesaat..

Memang, Allah itu bisaaaaa aja

Dia benar-benar menjalankan janjinya, untuk menjawab segala pertanyaan hamba-Nya

Dengan caranya yang tepat, indah, dan pada tempatnya

Sebenernya, kalo dipikir lagi, tetep aja, muter jam dinding bukan muter waktu..

Kalo aja bisa, aku udah ngelakuin itu dari dulu, dan berusaha semaksimal mungkin untuk mensyukuri itu semua

Allah sayang sama aku

Ngasih cobaan ini tuh supaya aku bisa mensyukuri sekecil apapun kebahagiaan yang Dia kasih, supaya aku tau terima kasih

Atau mungkin, Allah ingin aku sadar, kalau nikmatnya itu sangat banyak, jadi, bersyukur ga cukup hanya dengan Alhamdulillah..

Kalian tau, setiap mulai belajar di sekolah, doaku cukup simpel..

"Ya Rabb, berikan hambaMu ini kemudahan untuk hari ini, esok, dan seterusnya. Berikan yang hambaMu ini perlukan, hindarkan dari zina dan maksiat, berikan ridhaMu untuk ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang setimpal. Amin"

Dan setiap pulang, doa aku pun simpel..

"Ya Allah, terima kasih atas segala kemurahan hatiMu, terima kasih Kau telah memberi aku kemudahan untukku hari ini. Amin"

Meskipun sesulit apapun hari itu, doaku tetap sama..

Karena aku tau, Allah tidak pernah membiarkan hambaNya berada dalam kesulitan yang tidak bisa hambaNya lampaui

Kalau hari itu memang berat untuk aku, mungkin ada yang lebih sulit lagi, makanya aku bersyukur mendapat "kesulitan" yang sudah dimudahkan :)

Terus, gimana caranya kamu bersyukur?

Rabu, 21 Agustus 2013

Unidentified Feeling

Kalo dipikir, aneh tiba-tiba mikirin dia terus

Padahal awalnya cuma mimpi, jadi keterusan

Sampe sekarang..

Anehnya, kalo emang suka, aturan ngedeketin

Bukan ngejauhin, bahkan mulai percakapan pendek aja gaberani

Mungkin perasaan ini lain, datang dengan cara yang lain juga

Tapi, belum boleh overthinking dulu

Yang aneh lagi, liat mata aja ga berani

Ga mungkin kan kalo keseringan ketemu mata terus-terusan diliatin

Diitung-itung udah berapa kali pernah ketemu mata dan sama-sama lempar mata

Nanya apaa aja, awkward banget rasanya

Sudahlah, Allah yang ngasih rasa ini, Allah juga yang bakal mengambilnya

Dengan waktunya yang indah dan tepat

Mungkin, hanya untuk menghibur, atau malah ujian..

Cukuplah, ngga perlu relasi yang berlebihan

Cukup mengucap namanya dalam doa 5 waktu, dan sebelum tidur

Semoga Allah selalu memberinya ketenangan hati

Amin..

23:23

Jumat, 16 Agustus 2013

Poetry, Could It Be?

Mungkin memang hanya malam yang bisa menjawab

Juga bantal dingin yang bisa menampung air mata

Bagaimana dengan Tuhan?

Rasanya fana, tapi akankah ada?

Batin bergejolak saat hati pun tak menyahut sibak

Siksa dalam diri dengan doktrin iblis yang tiada henti bermuara

Tutup mata, hati, telinga, belum juga tiada

Kepala sudah tak sanggup lagi menahan

Dada sudah terlalu sesak memendam

Bak kata tak berwujud dunia

Doa hanya tinggal doa

Menengadah tangan, rasa sangat berdosa

Baru sebentar

Sudah menyerah

Hanya sedetik masa

Sudah ambruk yakin jiwa

Mungkin iya, mungkin tidak

Yang pasti hanya tiada


Sudah, air mata sudah bebas

Masih lagi saja datang

Jika dunia pun tak menjabat

Tengadah tangan kan kosong sia-sia


Tiada isi

Tak berarti

Sakit

Luka tanpa fisik

Amarah, sekepal tak berbagi

Jantung bagai berlari

Mencari kebenaran sejati


Dunia ini memuakkan

Tiada bisa dibanggakan

Mimpi hilang tanpa angan

Sabar, sampai kapan?


Baru sebentar, yakin jiwa tak berdaya


Baru sekali, tak mau lagi

Kamis, 25 Juli 2013

Salahkah?

Assalamu'alaikum!

Aku nulis ini abis subuhan loh, perut masih kenyang dan bangun tidur itu imajinasi dan inspirasi lagi bergemuruh

Dari kemarin sebenernya aku udah mimpi tentang banyak hal. Sebenernya menyenangkan, rame, tapi entah kenapa tetep aja ngerasa ada yang salah

Kalian mungkin pernah mimpiin cowo atau cewe yang out of reach banget? Yap, itu yang terjadi 2 "mimpi" terakhir ini kepadaku *tjiye

Entah kenapa, belum juga deket, cuma kenal doang as a friend, Tapi ngerasanya salah banget. Iya lah, gimana jadinya orang yang kamu ga sangka bakal jadi kamu pikirin because of stupid dream ada di mimpi kamu. Dan didalam mimpi itu tuh, dia mengambil peran yang sangat sensitif, pacar?

Aku sendiri bingung, mungkin karena dia cowo yang kalem tapi ga dingin. Yang jelas, ALIM. Pertamanya sih cuma "Aku mungkin bakal temenannya sama orang ini", tapi dalem mimpi lebih kurang daripada itu -__

Pas bangun sih seneng, orang ceritanya abis ditembak. Tapi sedihnya, it's just a dream, and the one who made it is someone that I don't expected at all. 

Freak kan?

Apa jadinya cerita lama terulang lagi, meskipun dengan orang yang berbeda.

Mau jatuh di lubang yang sama?

Mimpi aku yang lain, ga jauh jauh juga dari cowo, tapi kalo yang ini lebih baik gausah diomongin yaa, takut ada bulan marah tjuy! :)v

Anyway, aku mau minta pendapat kalian. Kalau kalian ditanya, Suka atau Kagum kamu lebih milih  yang mana?

Kalau emang suka, beda ceritanya sama kagum. Kalo suka tuh gaada tapi tapian, tiba-tiba. Iyaaa, suka itu tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Kalo kagum, kita punya jawaban untuk jawab apa yang kita kagumi. Artinya, because there's something in him, kamu merhatiin dia bukan apa adanya, kaya suka, tapi ada apanya.

Kalo kagum disatuin sama suka. I guarantee you it'll never work guys. Masalahnya, aku juga pernah kaliiii~

Tapi, kalo aku bilang kagum trus tiba-tiba dia ada di mimpi dan nembak, yaa meskipun di mimpi, kacau kan jadinya.

Sori, perlu aku kasih tau,

"Women is generations that can't ever be accepted"

Cewe itu bener bener unpredictable, kadang bete kadang seneng, tapi dari semuanya ga mungkin cuma tiba-tiba, pasti ada apa apanya

Cewe juga makhluk paling peka. Aku aja, yang little bit kelaki-lakian pun merasa peka atas semuanya.

Aku juga curiga aku kena semprot turunan sixthsense dari eyang-eyangku (Yang jelas bukan Eyang Sabar). Soalnya, I could know something, there's something inside my brain but I don't know what it is, it makes me know something that impossibly I could know. Like, feeling of someone, what will happen, somekinds like that, Ayah aku juga punya itu, dan anehnnya, itu terjadi semenjak kelas 1 SMA. Menurut banyak orang, umur segini tuh umur-umurnya menuju kematangan, plis, aku pengen banget mateng dengan ilmu ini, BIAR BISA NGGA REMEDIAL FISIKA LAGI!!!~

Ok, lanjut ke topik intinya

Terus, kalo emang ga di expect bakal begitu, kenapa masuk mimpi, artinya, ada satu ruang di otak aku yang mikirin orang itu, bener ngga?

Ya jelas aja la wong* dia temen baru aku, masa lupa -_- (Underlined*: sodaranya BaimWong)

Nah, yang jadi masalah

Salah ngga aku jadi galau kaya anak alayumgambreng yang suka main di belakang rumah aku.....

ralat

Salah ngga aku jadi galau kaya anak ayan alay downsyndrome hanya karena mimpi yang aku ga ngerti kenapa Allah harus ngasih mimpi itu, setengah seneng setengah bingung alias enek -_-

Yaa mungkin ada something behind it, tapi yang pernah ngalamin hal ini, could you please help me?

Kalau menurut aku salahnya karena kenapa aku jadi galau karena ini, dan kenapa dapet mimpi ini kalo di "Description" atau kalo kalian liat kolom "Who's she?" di samping kanan page ada nama lain.

He's name was never come up but still I'm worrying bout him, stupid right? Yeah that's a silly life, high school

Happy fasting!!

Selasa, 16 Juli 2013

Jodoh Pasti Bertemu

Assalamu'alaikum!

Hai, lama sekali aku ngga liat layar kosong dengan garis berkedip-kedip hahaha

Aku mau ngebahas tentang "JODOH"

Makin banyak temen aku yang udah ngebahas aja "Mungkin ga sih dia jodoh aku? Bisa aja kan?"

Kawan-kawanku tercinta yang baca blog aku, begini yaa..

Kalo kamu seumuran sama aku, artinya, jodoh itu harusnya gaada di otak kamu, karena untuk umur kita ini, jodoh itu bullshit. Kalo ngga percaya, coba deh, bidik 1 cowo yang kamu pikir dia jodoh kamu, gaakan mungkin kamu nikah sama dia taun depan juga haha

Kalo untuk umur yang lebih lanjut, lanjut usia, mungkin jodoh udah jadi salah satu GOALS hidup mereka. Kalo di The Sims 2 sih masuk Wants and Fears untuk purpose (What the)

Oke, kita seriusan dikit..

Kalo pandangan aku tentang jodoh, masih general, masih mikir "Jodoh aku tuh harus berbibit bebet bobot, karena aku tau konsekuensinya apa"

Kalo kamu punya cewe/cowo baik, itu ga cukup. Dia juga harus berisi. Semuanya isi.

Dia harus punya prinsip, pendirian, kebaikan yang natural, dan kelemahan. Inget, KELEMAHAN adalah salah satu hal yang juga harus kamu perhatiin.

Bukan artinya kamu hanya mandang dia hanya dari kelemahan doang, maksudnya, kalo kamu udah tau kelemahan dia, kamu pasti bisa menempatkan diri kamu dihadapan dia, jadi sosok lawan jenis yang terhormat dihadapan dia.

Hal lain, pasti SETIA. Biar ngga kaya Eyang Sabar atau mantan anak ekornya Arya Huwohhuwoh.

Kalo aku, tau dia leor yaa langsung udahan. Nyatanya, kalo dia leor berarti dia juga bilang kalo kamu itu bukan ekspektasi dia, dan kalo kamu dileorin, yaa berarti dia bukan yang terbaik buat kamu. YOU DESERVE BETTER!!!!

Kalo sampe kamu pernah bilang "Tenang aja, aku yakin dan aku percaya aku bisa ngubah dia, suatu saat nanti dia pasti gaakan jadi player lagi", artinya, kamu SOK BERANI MATI.

Iya, yang ngomong tuh Mario Teguh loh #GoldenWays. Serius deh, Itu tuh bener banget. Dan begonya aku juga pernah menjadi perempuan SOK BERANI MATI itu hahaha

Baik yaa baik, ngga yaa ngga, kalo kamu udah tau kamu ga bahagia sama dia, berarti dia bukan orang yang tepat, kamu jangan mau dibohongin sama gombalan dia ataupun janji sumpah serapah dia. Sampe kamu ga tidur, sampe kamu neg makan nasi, kamu sadar dong, dia udah ngebunuh kamu, mau kamu hidup sama pembunuh? Jangan mau DIPERBUDAK sama CINTA

Aku pernah kok ngalamin itu, makanya aku bisa nulis disini.

Dari awal aku udah dibilangin kalo dia itu bukan yang terbaik, tapi tetep aja aku maksain diri dengan kepercayaan diri yang besar untuk bisa mendampingi orang yang bahkan bikin bahagia aku aja ga sanggup, bisanya cuma bikin nangis doang, mau nasib kamu kaya gitu for the rest of your life?? It's up to you but comeon guys!

Dan akhirnya pun aku sadar sendiri, setelah ngelepas dia, nyatanya aku bisa lebih bahagia, aku bisa lebih deket sama Yang Di Atas, lebih penting mana, DUNIA atau AKHIRAT?

Kalo kerjaan kamu cuma pengen nunjukkin ke semua orang kalo dia itu pacar kamu yang ganteng kaya sekoteng belum mateng, tunjukkin aja, tapi satu saat kalo kamu drop, kamu down, muka kamu mau disimpen dimana? Aku juga pernah ngalamin hal ini.

Giliran aku tau akhirnya aku sama sekali ngga mendapatkan apa apa, setelah aku membuat mantannya ngiri lah, bikin semua orang ga bisa deket sama dia lah, semua cewe takut deket dia lah, aku dapet apa?

Malahan aku dapet SMA kluster 2, nilai UN kecil, dan yang jelas, tiap harinya dosa. Karena semuanya ga pake Bismillah.. Ditambah lagi, orang-orang terlanjur nganggep aku negatif karena aku, bahasa halusnya, pacaraaaaan mulu, cowooo mulu, ngomong sana sini kalo aku galau karena bla bla bla yang ga penting banget aku pikirin hal itu, plis, harga diri serasa rendah banget!

Guys, aku cuma ngasih tau kalian aja. jangan sampe kalian punya cerita yang sama kaya aku..

Hal yang lainnya, aku dapet quote ini

KALAU JODOH PASTI DIDEKATKAN, BUKAN DIPAKSAKAN!!

Saya ngomong ini ada benernya ngga? emang bener kan, kalo kamu maksa, cerita kamu gaakan seindah ekspektasi kamu Guys. Contohnya, salah satu muridnya Mario Teguh #Golden Ways# setelah dia menentang semua nasihat, akhirnya dia cerai sama suaminya karena ternyata suaminya itu gabisa ngebahagiain dia, dia bilang kalo dia percaya suaminya itu bisa ngebahagiain dia setelah nikah, nyatanya? Cerai bro sist, Cerai.. Na'udzubilahimindzalik..

Nikah itu harusnya sekali seumur hidup. Kalo sampe kamu salah pilih, kamu nyeselnya sampe liang lahat.

Jadi, mending kalian gausah mikir nikah nikah deh, pikirin dulu, kalian ngejar dunia apa akhirat. Inget, dunia udah gila, pernah kepikiran ga kalo kira-kira kiamat itu udah deket?

Lagian kalo kamu mau nikah, kamu mau tinggal dimana? Kamu mau makan apa? Anak kamu mau dikasih makan apa? Jaminan hidup kamu apa? Itu tuh elemen terbesar sebelum kamu menikah Bro Sist, jaman sekarang mau nikah itu pemikirannya harus matang, panjang, jangan kaya anak SMP yang melulu cengeng dan manja, pengen segala diturutin, nikah cuma gengsi, kalian belum dewasa berarti.

Inget, dunia tuh cuma sementara, kamu sama dia juga sementara. Buat apa kamu nikah tapi pada akhirnya dia gabisa tanggung jawab atas kamu di akhirat?

Afgan aja udah nasehatin kita kok

Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku kan memilikimu
Jodoh Pasti Bertemu

Makanya bibit bebet bobot itu dijaga ortu, dia lulus S2, beasiswa ke luar, tapi dia imannya ga kuat, tapi dia baca Qur'an juga aa ee aa ee, mau punya imam seperti itu? Kuat iman pasti kuat hati, alias bisa jaga diri dan sadar diri. Kalo dia ga juga bisa kaya gitu sama kamu, yang bisa mengubah manusia tuh bukan kita, manusia, tapi Allah. Inget itu baik-baik. Jangan mau punya suami kaya LHI atau AF, astaghfirullah =)))))))

Buat yang mau nikah sama Bruno Mars, Taylor Lautner, Taylor Swift, Adam Levine, Kim Kadarshian, Robert Pattinson, Channing Tatum, hahaha keep dreaming, siapa tau kamu dikasih Allah suami atau istri yang mirip mereka mereka, punya bakat, baik, attitude sip, iman insyaAllah oke.

Buat yang galau, tipada semaleman ga tidur, semaleman nangis, mending tadarusan, nyenengin loh kalo sampe kamu baca 1 juz lagi galau pasti gaakan kerasa. Apalagi Ramadhan, pahala dapet, batin tenang, insyaAllah langkah yang kamu ambil berkah dan diberi petunjuk sama Dia, plus plus kan?

Happy Fasting! :)

Kamis, 27 Juni 2013

Reflection

Mungkin saat ini bukan saatnya untuk menulis. Tetap aku lakukan. Masalah benar salahnya, toh tidak ada ruginya juga.

Actually, I just realize if I have to eliminate something that probably disturb me to be what I want.

Entah "hal-hal" itu atau memang diriku sendiri yang salah. Tapi, selama keduanya tidak ada ruginya, boleh dong dicoba? Toh, this is my life.

Semakin kesini, aku semakin melihat dengan jelas. Hal-hal yang sama sekali aku tidak boleh masuk teralu dalam. Karena terlalu dalam itu bisa menyebabkan sakit yang amat dalam. Jadi, lebih baik lari dibanding harus berjalan mundur tapi tetap tertarik ke dalam sana.

Mungkin hanya orang yang sedang dalam suasanaku saja yang bisa mengerti paragraf ini.

Mungkin juga, hal yang seharusnya tak aku pikirkan melulu aku ulang untuk me-rewind semuanya. Padahal, sudah jelas hati dan pikiran sama sekali tidak ingin ada lagi dalam ruang nostalgia. Sekali lagi, ini bukan saat yang tepat untuk menulis.

Semuanya terjadi begitu saja. Tanpa aku bisa berbuat apa-apa.

Kali ini, fungsi Tuhan sebagai Yang Segalanya lah yang bisa mengerti hal ini. Kenapa Kau berikan aku semua ini, disaat yang amat tidak tepat, dan saat aku sudah hampir melepaskan semuanya?

Mungkin, semuanya hanya hal yang aku buat terlalu berlebihan. Maka dari itu, aku butuh kejujuran dari seseorang yang sama sekali tidak menggunakan kata "berlebihan" ini dalam hidupnya. Aku benci kata berlebihan ini, aku benci diriku sendiri.

Mungkin, semuanya memang terlalu berlebihan sebelum aku pikirkan. Semuanya sudah terlanjur sangat kritis sehingga saat mendatangiku, membuatku semakin keras untuk berpikir bahwa akulah yang salah.

Mungkin, semuanya pebodohan.

Mungkin, Tuhan ingin tahu seberapa besar skill aku untuk melawan hal seperti ini. Iya, hal berlebihan seperti ini.

Semakin kesini, semakin aku merasa bahwa aku orang yang fiksi.

Biar aku ungkap semua dalam ucap, bukan dalam tulisan.

Sebagaimanapun aku, hal ini yang paling aku hindari.

Aku terlalu takut untuk berbicara. Karena, apakah kau tahu berbicara membutuhkan energi yang lebih banyak dibanding menulis. Adrenalin-mu akan lebih terasa saat kamu berbicara, apalagi saat kamu mengatakan hal-hal dengan sejujur-jujurnya diatas ke"muka dua-an" mu.

Aku yakin, hanya yang ada dalam situasi yang sama denganku lah, yang bisa mengerti tulisan ini.

Hey, semakin kesini mataku semakin jelas untuk bisa meihat.

Kau tahu, hal apa saja yang aku benci?

Aku benci...

Pembantaian, perampasan hak, blablabla, mungkin bahasanya terlalu formal.

Aku benci saat aku diharuskan menjadi yang pertama dalam melakukan sesuatu, tapi aku menyukainya, saat itu termasuk hal yang penting.

Aku benci saat harus mengadapi seseorang yang menangis, orang yang sedih, hanya karena HAL YANG TIDAK PASTI, HAL YANG FANA, HAL YANG KAMU TAHU KAMU HARUS MELPAKAN ITU TAPI KAU TERUS BAHAS ITU AGAR AKU BISA MENJADI PENGGANTI DARI ORANG YANG SUDAH MEMBUATMU SEDIH padahal harusnya kamu cerdas, saat kamu cari pengganti itu, maka dia juga yang akan menjatuhkan kamu, ke lubang yang lebih dalam.

Aku benci saat seseorang harus BERPURA-PURA MENERIMA AKU DENGAN BAIK, TRUST ME, I CAN SEE EVERYHING BEHIND YOUR EYES.

Aku benci saat seseorang harus MEMBUAT AKU MELAKUKAN SUATU HAL BERKALI-KALI, BERULANG-ULANG, awalnya aku senang, tapi MAKIN LAMA ITU MENGGANGGU. I HAVE MY OWN LIFE.

Aku benci saat, WHEN EVERYBODY ARE TRYING TO BLAME ME BECAUSE OF UNIMPORTANT THINGS.

Aku benci, SAAT KEMERDEKAANKU TERAMPAS. MERDEKA DARI MEMIKIRKAN KAMU YANG MELULU MEMPERBUDAK AKU UNTUK TIDAK MELAKUKAN SEMUA HAL KECUALI MEMIKIRKAN KAMU. Kamu jangan senang, karena aku benci kamu yang membuat aku seperti ini.

Aku benci, saat semua orang MENARUH EKSPEKTASI TERLALU TINGGI KEPADAKU. SEHARUSNYA KALIAN TAU AKU BUKAN MANUSIA SETENGAH DEWA YANG BISA DAN BERHASL MELAKUKAN SEMUA HAL.

Aku benci, saat semua orang BERBICARA DENGAN NADA TINGGI SAAT MEMINTAKU MELAKUKAN SESUATU.

Aku benci saat harus MEMIKIRKAN SEBERAPA LELAHNYA AKU YANG MELULU DIKEJAR OLEH WAKT, PADAHAL HARUSNYA SEBALIKNYA.

Aku benci saat aku sudah mencoba yang TERBAIK DENGAN SEJUJUR-JUJURNYA tapi TIDAK ADA YANG MENGHARGAI AKU. BAHKAN ORANG YANG TIDAK SEJUJUR DAN TIDAK SEGIGIH AKU MENDAPATKAN YANG LEBIH. MANA SILA KE-5 PANCASILA, BULLSHIT

Aku benci saat SEMUA ORANG MENDIKTEKU APA SAJA YANG HARUS AKU LAKUKAN. i KNOW WHAT I DID, I KNOW WHAT I DO, I KNOW EXACTLY WHAT I HAVE TO DO, BECAUSE IT'S ME, THAN IT WOULD BE BETTER IF YOU LET ME DO IT WITH MY WAY.

Aku benci saat AKU MENCOBA UNTUK BERBAGI BEBAN TAPI TERNYATA MALAH MENAMBAH BEBAN ITU SENDIRI. TERNYATA MALAH MEMPERKERUH SUASANA.

Aku benci saat AKU BUTUH NASIHAT YANG BAIK, DIA MEMBERIKAN PANDANGAN NEGATIFNYA TENTANG MASALAHKU DAN MENYALAHKAN AKU, DAN MEMBERIKAN NASIHAT YANG SAMA SEKALI TIDAK PENTING DAN AKU MERASA MELAKUKAN HAL INI HANYALAH MENGHAMBUR WAKTU SAJA.

Aku benci saat AKU BERTANYA DIA BERTANYA BALIK DAN HAL ITU SANGAT MENGGANGGU. SAAT AKU BERTANYA KEJELASAN TAPI MALAH ORANG ITU KEMBALI BERTANYA DENGAN KATA YANG SAMA PERSIS.

Aku benci saat dimana TIDAK ADA TEMPAT BAGIKU UNTUK PULANG KE SUASANA YANG DAMAI DAN TENTRAM, SEJENAK TANPA MASALAH. BAHKAN ALAM MIMPI PUN TIDAK BISA

Aku benci saat SEHARUSNYA KAU DIAM TAPI KAU MALAH BERBICARA

Aku benci saat AKU HARUS DIPAKSA BERBICARA DISAAT AKU SAMA SEKALI TAK INGIN BICARA

Aku benci saat AKU HARUS MENJADI ORANG YANG SUSAH PADAHAL ORANG LAIN YANG MEMBUTUHKAN AKU, BUKAN AKU YANG BUTUH DIA. HARUSNYA YANG SUSAH ITU KAMU, KAMU SEBAGAI ORANG YANG BUTUH AKU, BUKAN AKU

Aku benci saat AKU HARUS DENGAN TERPAKSA MENJELASKAN SEMUANYA DISAAT AKU SAMA SEKALI TIDAK INGIN BERBAGI.

Aku benci WHEN EVERYTHING PULL ME IN WHEN I WON'T HAVE ANY PROBLEM AT ALL

Aku benci saat SESEORANG DENGAN BERANI MENGHAKIMI AKU TANPA BERCERMIN TERLEBIH DAHULU

Aku benci saat HIDUP ORANG LAIN, URUSAN ORANG LAIN, JALAN KELUARNYA HANYA AKU. HIDUP KAMU ITU KAMU URUS SENDIRI, BUKAN MALAH AKU YANG MENGHADAPI SEMUANYA DAN KAMU BERSEMBUNYI DIBALIK AKU.

Aku benci SAAT HARUS MENDENGAR JOKES YANG SAMA SEKALI TIDAK MENGHIBURKU DAN KAU PAKSA AKU UNTUK MERASA SENANG DISAAT HAL ITU SAMA SEKALI TIDAK MUNGKIN UNTUK TERJADI

JADI INTINYA, KALAU MEMANG KAMU MEMBUTUHKAN AKU SEBAGAI TEMAN YANG BAIK, JANGAN LAKUKAN HAL-HAL DIATAS, KARENA AKU TAK SEGAN MELAKUKAN HAL YANG BISA MENYAKITI HATIMU, KARENA MEMANG HAL DIATAS SANGAT MENGGANGGUKU. DAN HAK AKU JIKA MEMANG AKU HARUS MENYINGKIRKAN KAMU SAAT KAMU MEMANG SUDAH DALAM TINGKAT MENGGANGGU YANG TERAMAT SANGAT!

Terlalu banyak kan yang aku benci? Sebaiknya memang seharusnya kamu yang merasa salah satu diatasnya introspeksi diri. Mungkin aku juga butuh waktu untuk menjernihkan dan memilah sebenarnya apa yang aku benci dan apa yang aku suka. Siapa yang aku benci dan siapa yang aku suka.

But sorry, my hearth has closed to anyone, it's because of nothing, because of  nothing inside it except Allah and my parents. Period

Selasa, 14 Mei 2013

Sick

Suatu hari, di Saturnus...

Aku mikir, gimana bisa sih orang-orang cuek sama orang lain?

Gimana bisa orang menolak seseorang yang pengen kenalan?

Gimana bisa orang mengelak untuk melakukan hal yang emang bener?

Gimana bisa orang bermuka dua?

Gimana bisa orang munafik?

Gimana bisa manusia yang tidak manusiawi?

Gimana bisa orang tua ga peduli sama anaknya?

Gimana bisa orang-orang kehilangan akal sehatnya?

Apa emang, kiamat itu benar-benar sudah dekat?

Atau memang dunia harus melalui hal ini, supaya kejadian The Missing Atlantis, atau kisah di zaman para nabi dulu, sampai-sampai Allah murka dan membalikkan dunia? Akankah aku merasakan hal itu?

Bikin gelisah kalo mikirin hal ini. Sayangnya, orang-orang ini bukan memperbaiki dunia, malah ikut nambah-nambahin. Karena mikirin hal ini bikin gelisah, banyak orang yang jadi tidak ingin memikirkan hal ini.

Tapi apa yang sebenernya orang-orang inginkan dari hal-hal buruk itu? Perlu saya sebutin satu-satu?

- Homo dan lesbi, berapa banyak orang yang acuh akan hal itu?

- Orang mulai berlomba-lomba membuat bangunan pencakar langit

- Segala bentuk kriminalitas menjadi biasa. (Minuman keras, judi)

- Banyak orang yang lupa akan Tuhannya

- Al-Qur'an, semakin tidak ada maknanya

- Masjid semakin sepi

- Banyak orang tua yang menyalahgunakan anak-anaknya (Diperkosa, dijual, dijadikan babu)

- Akan ada banyak perang (Saudara, antarumat agama)

- Pemerkosaan dimana-mana, tapi gaada yang bisa melawan hal ini, terutama kaum laki-laki, kenapa?

- Pembunuhan dimana-mana, sejak kapan mereka kehilangan arah hingga tak punya akal sehat seperti itu?

- Korupsi, tolong, ini negara Islam, tapi banyak sekali koruptor. Saya merasa hina menjadi seorang Indonesia

- Zaman prasejarah, manusia menggunakan baju yang seadanya, hanya menutupi bagian-bagian vital. Makin modern, manusia makin menutup bagian tubuhnya. Tapi sepertinya, dunia akan kembali ke masa prasejarah yang dimana sudah berani menggunakan baju transparan

- Banyak hal yang membuat kita lupa akan Allah, dan kita termasuk orang yang dzalim selama kita melakukannya. Blogging juga termasuk salah satunya, tapi, kalau blog saya berisi hal seperti ini, bisa jadi ibadah. Amin

- Seks bebas. Saya bingung sama hal ini sekaligus sedih. Banyak temen saya yang menjadi korban ini. Salah satu mimpi saya adalah membuat suatu komunitas yang isinya khusus para korban seks bebas

Sebentar, kenapa ada kalimat "korban seks bebas"? Selama mereka memang mau melakukan hal ini, dan menerimanya?

Sekarang mereka menikmatinya, tapi ada satu saat, satu titik dimana dia akan jenuh, dibantu dengan lingkungannya yang akan makin mendewasakan dirinya, pikirannya, sehingga bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Di titik inilah mereka akan menyesali perbuatannya. Hal ini tentu saja tidak bisa dihadapi sendirian, apalagi sudah mengarah ke, maaf, hamil. Kalau keluarga tahu, bisa-bisa mereka diusir dan tidak diaku keluarga. Kalau teman-teman tahu, bagai bensin tersulut api, akan cepat sekali menyebar dan menimbulkan banyak pro dan kontra, meskipun kebanyakan kontra.

Kalau komunitas ini isinya orang bernasib sama, bisa jadi mereka bisa saling memikul beban, berbagi pengalaman dan kesedihan serta kebahagiaan bersama, dan bisa melakukan hal-hal positif. Saya yakin, tidak akan ada lagi kegiatan kriminal yang dilakukan oleh korban proses sosialisasi tak sempurna seperti geng motor, prostitusi, bullying, pembunuhan, bunuh diri, apalagi pemerkosaan.

Geng motor, ya jelas ini menjadi sasaran para korban sosialisasi. Mereka tidak diterima di satu kelompok, diremehkan, kemudian dia mengikuti geng motor berharap akan dipandang naik derajat, disegani, dan akan terlihat lebih "keren" serta merasa bebas melakukan apa saja. Ditambah lagi, biasanya teman-teman geng motor akan berusaha untuk memfasilitasi masing-masing anggotanya, contoh yang sepele, rokok.

Prostitusi. Kebanyakan, mereka yang terlibat dalam prostitusi adalah orang-orang yang terhimpit keuangan di dunia yang makin rumit ini. Jelas, mereka akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang semudah-mudahnya, secepat-cepatnya, dan seinstan-instannya. Dalam prostitusi, rasanya semuanya serba mudah, cepat dapat uang, banyak teman, ditambah kepuasan duniawi. Ini manusia yang tidak manusiawi. Mereka mulai lupa kalau manusia adalah makhluk yang paling sempurna dalam berpikir.

Bullying, gausah dibahas kayanya. Rasanya semua orang pernah menjadi korban hal ini, dan menjadi pelaku dalam hal ini. Bisa renungkan sejenak kepuasan dan ketidak puasan yang kamu lakukan setelah mem-bully orang? Saya pernah di bully dan membully. Di bully itu, setelahnya kita menjadi makin dewasa, namun, risih karena takut yang ia lakukan salah. Membully, setelahnya kita menjadi orang yang supel karena merasa setiap hal yang dilakukannya adalah benar, namun, kita akan canggung saat meminta bantuan ke orang lain, terutama korban bully kita.

Pemerkosaan. I wanna fuck them all. Pemerkosaan tuh ga cuma dilakuin cowo beja*, biada*, gil*, sintin*, seta*, bodo*, tolo*, kopla*, beleko*, goblo*, tpi perempuan juga. Mungkin jarang, tapi benar-benar ada. Sepertinya gausah terlalu lanjut, diperkosa 13 laki-laki, itu perbuatan binatang apa? Kalau membahas tentang hal yang satu ini, sungguh, darahku naik ke ubun-ubun! Saya benci setiap orang yang pernah, sempat berpikiran, dan berencana untuk melakukan hal ini. Saya mulai mempertanyakan kewarasannya. Sampai-sampai kata-kata kasar sudah berputar di otakku saat mendengar hal ini.

Pembunuhan. Yah bunuh diri juga termasuk pembunuhan. Sepertinya, membunuh diotak para pembunuh adalah jalan terakhir, jalan pintas. Padahal, hal ini akan membuat seumur hidupnya adalah pelarian. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai-pandai bangkai disimpan, pasti akan tercium juga. Ini nyata, benar. Kebanyakan adalah hal-hal yang berbau ekonomi yang menjadi alasan melakukan kelakuan seta* ini.

Oke, mungkin semua keluh kesah sudah saya curahkan. Tolong, jangan tambah lagi tanda-tanda kiamatnya :(

Jumat, 10 Mei 2013

Pengecut v.s Diksi

Fiction, freaky, damn

Tadinya ini akan aku jadikan nama blog ini. Tapi, I have so many silly things in my life and it happens at my high school. 

Diksi, yaa yaa, diksi adalah pemilihan kata. Hal ini digunakan tak hanya saat kamu membuat puisi, tapi juga saat kamu berbicara, apalagi menulis. Seberapa cepat seseorang berbicara, maupun menulis, hal tersebut menunjukkan seberapa cepat dia memilih diksinya sendiri. Kalau diterjemahkan, seberapa cepat ia mengambil keputusan dalam hidupnya.

Kenapa? Karena hal ini sangat-sangat penting. Kalian bisa saja mengubah haluan hidupmu saat kamu berbicara hanya seberapa patah kata. Bahkan mungkin berbuat dosa seperti menyakiti apalagi memfitnah seseorang. 

Fitnah, jelas, this is part of my silly life at my high school. Fitnah biasanya jarang saya dapatkan, sebagian orang di sekolahku kebanyakan tidak berani menyatakan fitnah, karena untungnya aku ada di lingkungan orang-orang yang intelektualitasnya tinggi, mungkin itu di SMP, kalau di SMA, beda lagi ceritanya.

Kamus milikku berbeda dengan milikmu. Geng dalam kamusku artinya "sekumpulan orang pengecut yang hanya berani datang bersama-sama, tapi tak pernah berani jika ia sebatang kara". Itu sangat terbukti. 

Saat itu, kelas sangat ramai. Aku dan Angel, teman sebangkuku, teman bertukar pengalaman spiritual mengenai agama. Toleransi yang menjadi modal kami bisa menjadi sahabat yang tak bisa terpisahkan. Datang segerombol anak laki-laki yang menjual yoghurt. 2 kali mereka datang ke kelasku. Saat kedatangan mereka yang terakhir, ini ceritanya.

Angel sedang sakit. Dia tidur. Mungkin karena dia terlalu lelah harus menjadi panitia acara di Gerejanya. Segerombol anak geng itu masuk. Aku tau itu geng apa, paling eksis di sekolah deh. Mereka melihat Angel yang tengah tertidur dengan pulasnya di atas meja. Aku yang mengetahui apa yang akan mereka lakukan segera bersiap. Benar saja

"Woy, tawarin ke anak ini niiih *nunjuk Angel*" 

Kurang ajar. Dateng ke kelas orang, niat jualan, malah kaya gitu. Oke, you make a mess with my bestfriend means you make a mess with me.

"APA SIH KAMU TUNJUK-TUNJUK!" 

Aku ingat sekali. Anak laki-laki itu segera mundur ke belakang tubuh temannya, temannya pun berkata "Apa sih kamu? Apa sih kamu?" 

Sepertinya dia bingung dengan diksi yang tepat untuk membalas teguran yang tak terduga dari seorang anak perempuan di samping orang yang mereka ejek. Oke, 2 perempuan, lawan 5 cowo gengster alias cupu alias pengecut.

Angel memang belum bangun. Tapi, aku tahu tidurnya pasti tengah terusik.

Satu lagi, yang namanya Ian gamau kalah mancing mania! Haha mancing SEABASS! Ia teriak selantang-lantangnya seperti orang di terminal sambil tepuk tangan "WOY JANGAN TIDUR DI KELAS WOOY!!" 

Segeralah Angel bangun. Melihat Angel bangun langsung aku ambil ancang-ancang kata tamparan yang tepat!

"APA SIH KAMU? BISA GA SIH NGGA GANGGUIN ORANG?!" 

"APA SIH KAMU, APA SIH KAMU?"

Itu balesan Ian, diksi yang paling kampungan yang pernah aku dengar!

Kali ini, Angel angkat bicara

"APAAN SIH KAMU? UDAH SANA!" 

"OH JADI KAMU NGUSIR?" 

Ferdiawan, dia anak yang sekarang menyentuh meja kami. Darahku sudah sampai ke ubun-ubun. Ini memang saatnya Angel yang bicara.

"INI KAN KELAS SAYA, TERSERAH SAYA DONG MAU NGUSIR KAMU!" 

Hahahaaaaaaa, Angeeel! My really angelatooos! Kini, aku tak ingin menamparnya, tapi menghabisinya!

Ferdiawan sih masih angkat bicara "TRUS NGAPAIN KALIAN MARAH-MARAH?"

Ini bagianku! "SAYA NGOMONG SEPERTI ITU TADI SALAH TIDAK?!" 

Ferdiawan hanya bisa menengok ke belakang karena kebingungan dengan diksinya. Anak geng tuh cuma disemprot gitu doang, KO! KALAH! TELAK! Aku ingat sekali teman sekelasku tiba-tiba hening dan melihat ke arahku dan Angel. 

Angel dengan sekali kibasnya "UDAH SANA PERGI KAMU!" 

Ferdiawan dengan bodohnya bilang " KAMU KENAPA SIH?" 

"SAYA PUSING, SANA PERGI!" 

"Kalo pusing, MINUM OSKADON!"

"OKELAH SIP!!!!"
Mereka keluar sambil teriak-teriak.

Mereka teriak tanda malu, kalah dengan perempuan! Sekalinya habis 1 libas langsung KO, langsung mundur! 

Baru juga kelas 1, anak geng lagi, udah blagu, gimana kamu kelas 3~

Dikemudian hari. Kelas kami memang letaknya lebih jauh dari kelas Ian dan Ferdiawan itu. Otomatis, setiap aku dan Angel masuk kelas pastilah melewati kelas mereka. Sebelum kejadian itu, sering sekali kami dipanggil "Hey kamu, itu resletingnya aduuuh" "Eh, itu tasnya kebuka!" "Eh itu ada kodok!" 

Semenjak kejadian adu mulut di kelas tempo hari itu, mereka tak pernah berani berkutat apapun saat kami lewat. Bahkan melihat saja mereka tak berani! Haha, itu yang namanya berani mati untuk menang. Suatu hari, bisa saja aku dicegat dijalan dan dihabisi sama angggota gengnya yang lain

Untuk saya, saya tak pernah takut menghadapi pengecut kelas kakap, ehm, kelas SEABASS begitu!

Yah, begitulah. Kadang kejahatan tak selamanya harus dilawan secara lembut. Sekali gertak, habis sudah. 

Ini maksud saya tentang diksi. Selama kamu pandai pandai menentukan diksi dalam tulisan maupun lisanmu, hal itu bisa membuktikan bagaimana cepat kamu mengubah haluan hidupmu. Sekalinya kamu kalah perang, bukan berarti kamu tidak bisa menang di perang lain. Tentu saja, selama dalam perang kamu memegang teguh KEBENARAN. Kamu memegang teguh KESOPANAN dan MENGHARGAI sesama. Itu yang saya junjung sejak tadi, nyatanya, saya menang perang setelah beberapa hari yang lalu kalah oleh si Ian dan Ferdiawan itu

Titik balik derajat hidup saya dimata gengster sekolah baru saya. Bangga, tapi juga tidak

Hal seperti ini patut dipelajari, diilhami, tapi harus juga dibuang. Hal seperti ini, yang membuatmu merasa menjadi seorang yang paling hebat, adalah salah satu titik nadir kamu akan menajdi orang yang rendah diri. Mau disebut rendahan? Saya pikir tidak!

Oh iya, satu lagi yang tak kalah pentingnya

Mengalah itu tidak kalah, melainkan menang secara hakiki.

Selamat Memilih Diksimu!

Kamis, 09 Mei 2013

Dear Allah

Allah, mungkin aku adalah hambaMu yang tak tahu malu, tak tahu terima kasih. Yang hanya datang padaMu saat pegangan hamba padaMu mulai rapuh

Allah, apakah benar Engkau Maha Pemurah Maaf? Jika iya, bisakah hambaMu ini menjadi seperti diriMu?

Allah, jika memang aku diharuskan berjalan sebagai manusia, bisakah Kau ubah hamba menjadi malaikatMu yang senantiasa tulus membantuMu tanpa berbuat dosa?

Allah, apatah kekalnya diriMu? Bisakah aku memeluk diriMu hingga aku tak bisa melepaskanMu?

Allah, jika setiap hariku adalah untukMu, lalu sudah berapa banyak dosa yang aku perbuat untukMu?

Allah, jika kalimat syahadat bisa ku ucap kembali, bisakan aku menjadi seorang Muslimah yang baik bagiMu?

Allah, mungkinkah orang tuaku adalah orang tua yang sangat baik? Kan kubuktikan di hari perhitungan nanti jika mereka sangat baik dan aku yang buruk'

Allah, jika Kau berikan aku rizki dan nikmatMu, bisakah Kau ajari hamba untuk bersyukur kepadaMu dengan sebaik-baiknya?

Allah, jika kali ini memang harus aku bersujud kepadaMu, bisakan Kau buat hamba tetap bersujud kepadaMu dalam suka maupun duka?

Allah, jika mereka orang-orang yang jahat padaku, bisakah Kau buat mereka sadar dan kembali dalam jalan yang telah Kau tentukan?

Allah, jika memang ada orang yang lebih baik, bisakah Kau memberiku jalan untuk membuka segenap pintu hati ini?

Allah, jika memang setiap perempuan adalah sumber maksiat, bisakah Kau memaafkan para Muslimah di hari akhir nanti?

Allah, jika memang aku adalah Muslimah yang baik, bisakah Kau menuntunku untuk berjalan di barisan yang terdapat bendera Rasulullah di hari akhir nanti?

Allah, jika memang aku sangat kotor dan hina di mataMu, bisakah Kau memaafkanku Wahai Yang Maha Pemurah Maaf?

Allah, jika suatu hari dimana adalah hari terakhirku hidup di dunia, bisakah Kau mempertahankan silaturahmi ku dengan semua orang yang pernah aku kenal?

Allah, jika memang dendam adalah hal yang buruk, bisakah Kau menghapuskan segala genderang dendam itu dari hatiku?


Allah, jika hamba memang seorang anak yang akan menjadi peninggalan orang tua yang takkan pernah berhenti mengucurkan amal, bisakah hamba mendoakan orangtuaku dengan sebaik-baiknya?


Allah, Yang Maha Kuat, bisakah Kau membersihkan segala kepenatan hati yang membuat aku melupakanMu?

Allah, jika aku bukan orang yang akan Kau selamatkan, bisakah aku menyelamatkan orang tuaku?

Allah, jika tubuh ini sudah terkotori oleh dosa yang tak terhitung, masih sempatkah hamba membersihkan ini semua untukMu?

Allah, jika tiap tidur malamku Kau membangunkan, sanggupkah aku berdiri tuk bertahajud kepadaMu?

Allah, jika air mata ini mengalir hanya untuk masalah duniawi, apakah Kau akan tetap memberiku air mata yang kali ini untuk menangis akan rinduku padaMu?

Yaa Allah, Yaa Rahman Yaa Rahim Yaa Hayyu Yaa Qayyum, Bisakah hamba menjadi hambaMu dengan sebaik-baiknya?

One More

Bismillah..

Ini bentuk keberatan saya atas segala bentuk penuduhan saya. Bisa saja saya adukan ini ke Polisi atas Pencemaran Nama Baik, Perlakuan yang Tidak Menyenangkan, dan Fitnah yang sudah ditimpakan kepada saya.

Ini berdasar atas masalah yang namanya "CINTA" dan ini kadang membunuh kamu sendiri

"M", @#MayApriliandi. M adalah seorang perempuan yang, sebenarnya aku tak tahu pasti maksudnya apa. Kalau Anda semua belum mendengar pasti ceritanya, tolong, bukan saya yang melakukannya

"B", ini dia laki-lakinya. @#BennyApriliandi, dia punya 2 akun. Akun @#b_20119, adalah akunnya yang memang saya buatkan, tetapi dia yang meminta saya untuk membuatnya. Kalau saya ajukan ini dalam meja hijau, bukti sudah ada, dalam history laptop saya. Blackberry Messanger juga.

Saya memang tahu bahwa Benny dan May adalah sepasang kekasih. Namun, saya dan Benny pernah menjalin cerita, 4 tahun yang lalu, sebelum akhirnya Benny selingkuh dengan May

Saya mundur

May sepertinya terlalu mencintai Benny hingga akhirnya memutus segala tali silaturahmi dengan mantan-mantannya. Itu hal yang wajar, tapi bagi saya tidak selama itu adalah fitnah dan saya tidak terima atas hal itu.

Saya dan Benny memang pada akhirnya menjalin komunikasi. Sebenarnya selama tahun 2011-2012 juga sudah, tapi saya tengah menjalin cerita dengan orang lain dan saya menghormati dia sehingga saya jarang membalas SMS dari Benny.

Setelah saya dan jalinan cerita dengan orang lain tersebut selesai, saya kembali komunikasi dengan Benny, ditambah dengan kepemilikan saya atas BlackBerry 29F9F3** yang tercantum dalam bio akun twitter saya. Kami berkomunikasi. Dan lagi, bukan saya yang terlebih dahulu menghubungi.

Benny mengaku tengah memiliki masalah dengan May yang tidak bisa saya sebutkan disini.

Jika Anda sekalian melihat di akun @#b_20119 isinya ketidak puasan atas akun yang dia bilang saya buat-buat, maaf, itu May yang ngetik. Tanpa lihat saya bisa tahu hal tersebut.

Jika memang saya yang membuat dan menjadi admin dalam akun itu (@#b_20119, mana mungkin saya kenal dengan teman-temannya. Dan bisa Anda sekalian lihat sendiri bahwa isi twitnya dengan saudara mungkin, dan juga temannya, dan juga dengan saya sendiri. Ditambah saya tidak mengerti mengenai perkereta apian
 Bagi Anda yang merasa ini rekayasa, saya sendiri tertawa terbahak-bahak. Tolong kerjasamanya. Saya bukan orang yang sembarang membuat akun. Saya bukan orang yang bisa seenaknya mengutak-atik akun orang lain. Saya berani SUMPAH, SAYA BUKAN ORANG ITU!

Saya juga mendapat DM dari @#b_20119
"Gimana rasanya dimainin? :) udah puas? Tolong skali lagi gue ingetin jangan ganggu pacar orang! Kalo lo masih punya malu mending mundur!"

Saya sendiri tak bisa berhenti mengucap istighfar begitu saya membaca hal tersebut. Teman saya, Sabrina, adalah orang pertama yang saya beritakan, dan dia yang melihat saya menangis, bukan karena Benny ataupun May yang melakukan hal itu, tapi karena saya sudah di fitnah sekejam hal itu. Ditambah DM itu, rasanya bak diteror seorang teroris tingkat kelas kakap

Selanjutnya adalah Fine, dan Caca. Mereka yang sudah mengetahui kisah saya dengan Benny dan May, mereka pun tidak heran mendengar May melakukan hal itu, namun saat mereka melihat twit @#b_20119 terakhir itu, sungguh tidak bisa diterima. Diterima toleransi maupun akal sehat

Beberapa menit yang lalu, saya mendapat pesan BlacBerry Peer-to-Peer yang saya kenal Pin ini, milik May yang berisi demikian

"Aku atas nama Benny minta maaf ats klakuan dia (saya) yang kurang brkenan, insya Allah itu gk akan trulang lagi :) aku slama ini baik2 aja sm Benny, kita hampir 3tahun dan slalu ketemu tiap hari, kalo km gk prcya km tlp aku nanti aku ajak Benny jelasin, tp alangkah baiknya kita ambil hikmah dr smua ini gausah kita prpnjg :) biarin kita bhgia, kita jg gamau memperkeruh suasana"
Sungguh, dirimulah yang memperkeruh suasana, May. Mari kita cermati isi pesan diatas.

Ia mengatas namakan Benny, tapi kemudian isinya seperti bukan Benny yang menulis. Anda bisa melihat ciri khas bahasa tulisan masing-masing orang. Benny, tulisannya bukan seperti itu, saya yakin dia May. 22675*** Ini pinnya bila Anda mengenal May. Bisa Anda ketahui ini milik May

Ya Allah, berikan ia kesadaran. Bukakan mata hati mereka, berikan ketenangan hati kepada mereka agar mereka dapat berpikir secara baik. Ya Allah, berikan hamba kekuatan untuk menghadapi segala bentuk fitnah yang sama sekali tidak ingin hamba balas. Ya Allah, berikan jalan keluar demi tenangnya hidup kami semua Ya Rabb. Sungguh, hanya Engkau Yang Maha Adil, lagi Maha Mengetahui Kebenaran.

Bagi pembaca, terimakasih atas doanya, terima kasih atas kerjasamanya. Saya membawa kata sumpah karena saya menyatakan yang sebenar-benarnya tanpa ditambah ataupun dikurangi